Peluang dan Tantangan serta Ketidakseimbangan Sistem Pendidikan di Indonesia
Oleh: Sajidin Sengaji, S.Pd. Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pedagogi, Universitas Muhammadiyah Malang.

SENANDIKA.ID – Sistem pendidikan merupakan fondasi penting untuk pengembangan negara di Indonesia, pendidikan memainkan peran penting dalam meningkatkan standar hidup dan mempersiapkan generasi mendatang.
Namun, ketika menilai sistem pendidikan Indonesia, kita tidak dapat mengabaikan banyak kritik yang membutuhkan perhatian serius dalam sistem pendidikan Indonesia.
Sesuai dengan amanat UUD 1945 yang berbunyi Pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 ayat 1, pemerintah berkewajiban menyediakan akses pendidikan kepada seluruh warga negaranya tanpa memandang status sosial.
Salah satu langkah konkret yang diambil pemerintah adalah melalui skema Wajib Belajar 12 Tahun, yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.
Dalam pelaksanaan proses wajib belajar selama 12 tahun ini, warga negara indonesia dapat mengenyam bangku pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Namun banyak sekali kita melihat di negara kita tercinta ini banyak anak- anak putus sekolah pada semua jenjang pendidikan dikarenakan faktor ekonomi. Berikut adalah data angka anak putus sekolah yang diambil pada tahun 2024/2025:
Data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan pada tahun ajaran 2024/2025 angka putus sekolah tertinggi ada di satuan pendidikan Sekolah Menengah dan Kejuruan (SMK).Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) cut off 30 November 2024 yang diolah Pusdatin Kemendikdasmen.
Jumlah siswa putus sekolah tertinggi berada di jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 38.540 (0,16%).Adapun tingkat Sekolah Menengah Pertama sebanyak 12.210 siswa (0,12%), Sekolah Menengah Atas sebanyak 6.716 siswa (0,13%), dan SMK sebanyak 9.391 siswa (0,19%).
Berdasarkan data kementrian pendidikan dasar dan menengah di atas bahwa jumlah angka anak sekolah yang putus sekolah masih banyak di Negara Indonesia. ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menyambut indonesia emas di tahun 2025.
Hal yang perlu di lihat dan dievaluasi dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah :
1. Ketidakseimbangan Akses
Salah satu tantangan terbesar dalam sistem pendidikan Indonesia adalah mengakses pendidkan. Akses ke pendidikan berkualitas tinggi tetap sulit di banyak daerah, terutama di pulau-pulau dalam dan terpencil.
Ini menciptakan kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan dalam hal mengakses peluang pendidikan.sistem pendidikan merupakan faktor utama untuk mencapai kualitas pendidkan di seluruh negeri.
Perawatan dan investasi khusus baik di bidang sarana dan prasarana pendidikan perlu ditingkatkan untuk menopang kebutuhan pendidikan dan memastikan bahwa anak-anak di daerah terpencil dan di kota memiliki akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas tinggi. Sehingga apa yang di cita- citakan kita semua untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2045 bisa tercapai.
2. Kualitas Guru
Pendidikan tidak terlepas dari peran seorang guru dan guru sangat memengaruhi kualitas pendidikan. Masih ada kekurangan guru yang berkualitas, terutama di daerah terpencil dengan penuh ketrbatasan akses pendidikan banyak guru yang berjalan kaki berkilo -kilo meter untuk memberikan ilmu kepada muritnya untuk masa depan bangsa masih banyak guru yang berenang menuju ke akses pendidikan, masih banyak guru yang nasipnya tidak di perhatikan dan masih banyak guru yang tidak bisa dilindungi oleh hukum.
Kurikulum yang terlalu padat juga membuat guru kesulitan dalam memberikan perhatian yang memadai kepada setiap siswa masih banyak guru yang di sibukan denga adminstrasi sekolah yang rumit dan pelik. Dari sekian pengelaman di atas kita bisah melihat bagaimana pengorbanan guru untuk mendidik anak muridnya.
Peningkatan kapasitas dan pelatihan guru perlu di tingkatakan demi mendaptkan kualitas pendidikan yang bermutu, guru adalah langkah kunci dalam memperbaikikemajuan sistem pendidikan di tana air dan Guru yang berkualitas akan membentuk generasi yang lebih unggul dan berakhlak untuk mencapai indonesia emas di tahun 2045.
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masih ada kekurangan ribuan guru di seluruh negeri, dengan sebagian besar di antaranya berada di wilayah pedesaan.
Hal ini berdampak negatif pada kualitas pendidikan di daerah-daerah pedesaan sehingga di pandang perlu kemetrian pendidikan membuka kesempatan untuk anak-anak negri ini untuk mengabdi pada nusa dan bangsa dan lebih memproitaskan guru – guru honor yang sudah bertahun – tahun mengabdi.
3. Kurikulum yang Tidak Relevan
Kurikulum pendidikan Indonesia cenderung ketat dan tidak terkait dengan kebutuhan aktual. Mereka terlalu fokus pada penguasa materi dari pada mengembangkan keterampilan praktis yang dibutuhkan siswa di dunia kerja.
Kurikulum pendidikan harus lebih dinamis dan fokus pada keterampilan untuk memenuhi dunia kerja saat ini. Ini termasuk pemahaman tentang teknologi, keterampilan sosial dan pemikiran kritis.
Meskipun beberapa kurikulum Indonesia telah mengalami revisi, tantangan implementasi masih tersedia. Kerja sama yang lebih baik antara pemerintah, sekolah dan industri diperlukan untuk memastikan relevansi kurikulum.
4. Tantangan Pengelolaan Ujian
Proses ujian di Indonesia sering dipandang sebagai beban serius bagi siswa. Sistem pendidikan yang memprioritaskan ujian dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada siswa, yang dapat mengorbankan pemahaman yang mendalam untuk hanya mengikuti ujian.
Perlu ada peninjauan ulang terkait sistem ujian yang lebih memprioritaskan pemahaman dan keterampilan yang mendalam yang selaras dengan pembelajaran – pembelajaran yang di dapatkan dibanku sekolah dari pada mengutamakan nilai dari hasil ujian nasional.
Ujian nasional tetap menjadi standar pengambilan nilai di Indonesia, tetapi reformasi dalam pengelolaan ujian nasional dan manajemen pendekatan penelitian dan evaluasi harus ditingkatkan.
5. Kurangnya Investasi dalam Pendidikan
pemerintah dalam mengelolah sistem pendidikan sering kali dianggap tidak memadai. Kurangnya alokasi dana untuk pembaruan sarana dan prasarana sekolah, peninkatan kapasitas guru, dan pengembangan kurikulum dapat menjadi masalah serius dalam memperbaiki sistem pendidikan di nindonesia.
Pendidikan merupakan investasi masa depan suatu negara dikarenakan dengan pendidikan suatu negara akan maju dan mandiri. Pemerintah harus meningkatkan alokasi anggaran untukmemajukan sisitem pendidikan guna memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik sesui dengan amanat UUD 1945.
Sistem pendidikan di Indonesia suatu panggilan perubahan yang memerlukan perhatian serius. Meskipun ada banyak tantangan yang harus diurai dan ada peluang besar untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan pendidikan yang komprehensif dan komitmen dari pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah dalam dunia pendidikan.
Mempersiapkan bangsa Indonesia untuk menyambut masa depan yang lebih cerah. Dengan demikian, sistem pendidikan dapat menjadi motivasi baru bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.




