NewsPolitikRegional

HMI Cabang Gorontalo Desak Pemecatan Wahyudin Moridu: PDIP Jangan Bungkam!

SENANDIKA.ID – Di tengah rasa frustrasi publik terhadap politik yang kian kehilangan arah, sebuah video menyebar cepat di media sosial. Dalam rekaman itu, terdengar suara yang tak asing bagi masyarakat Gorontalo: Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo.

Wahyudin terdengar menyatakan:

“Kita rampok saja uang negara, biar negara ini makin miskin. Aman, kita ke Makassar saja. Nanti 2031 sudah habis.”

Pernyataan Wahyudin langsung menuai gelombang kecaman. Salah satu suara paling lantang datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gorontalo. Melalui Kabid PTKP HMI Cabang Gorontalo, Syawal Hamjati, organisasi mahasiswa ini menyampaikan sikap tegas: Wahyudin Moridu harus dipecat!

Tak cukup hanya dengan permintaan maaf atau pembelaan basa-basi, HMI menilai tindakan Wahyudin telah melanggar etika sebagai wakil rakyat dan merusak kepercayaan publik.

“Kami meminta Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo untuk segera mengambil tindakan tegas. Jangan hanya diam dan membiarkan pengkhianatan terhadap rakyat terjadi di depan mata,” tegas Syawal, Jumat (19/9/2025).

Sebagai partai yang mengusung Wahyudin Moridu, PDIP diminta tidak cuci tangan dalam kasus ini. HMI menilai, jika PDIP mengklaim sebagai partai yang berpihak pada wong cilik, maka saat inilah waktu untuk membuktikannya.

“Kalau PDIP masih mau disebut partai rakyat, maka pecat Wahyudin! Ini bukan soal politik lagi, ini soal moral dan keberpihakan terhadap keadilan. Jangan lindungi politisi busuk demi kepentingan partai,” ujar Syawal

selanjutnya Syawal mengatakan kalau memang PDIP merupakan partai yang selalu berpihak pada rakyat dengan slogan Wong Cilik maka ini adalah waktu yang tepat untuk partai melalui hirarki kepartaian yang dalam hal ini DPW partai PDIP untuk dapat merekomendasikan ke DPP PDIP agar segera memecat Wahyudi Moridu dari anggota legislatif Provinsi Gorontalo Fraksi PDIP ini menunjukan bahwa partai bukan hanya sebatas kendaraan poltik namun adalah wadah yang mampu berdiri di garda terdepan untuk memperjuangakan hak rakyat.

Bagi HMI, Lebih dari Sekadar Candaan – Ini Penghinaan terhadap Rakyat, pernyataan Wahyudin bukanlah sekadar salah ucap atau candaan yang kelewat batas. Ucapan tersebut adalah indikasi mentalitas korup dan arogansi elit politik yang merasa kebal hukum.

“Ini bukan candaan. Ini bentuk penghinaan terang-terangan terhadap rakyat yang sedang susah. Ini harus jadi preseden penting: tidak ada tempat bagi politisi semacam ini di lembaga wakil rakyat.”

HMI Cabang Gorontalo menegaskan, mereka akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Jika DPRD dan PDIP tidak segera bertindak, maka gelombang perlawanan mahasiswa dan rakyat akan terus membesar.

“Kami tidak akan diam. Jika institusi tak bergerak, maka rakyatlah yang akan bicara!” Tutup Syawal,

Pernyataan Wahyudin mungkin hanya berdurasi beberapa detik di video, tetapi resonansinya jauh lebih panjang. Di balik kalimat itu, publik melihat sesuatu yang selama ini disembunyikan rapat-rapat: cara sebagian elit memandang kekuasaan.

Kini, bola panas ada di tangan DPRD dan PDIP. Diam berarti membiarkan luka itu terus menganga. Bertindak berarti mencoba memulihkan sedikit kepercayaan yang sudah lama terkikis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button