Opini

‎BNI Gorontalo Bodoh: Pencuri Uang Rakyat Berkedok Lembaga Keuangan

Penulis: Agung Bobihu

SENANDIKA.ID – Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi Gorontalo hari ini menjadi panggung yang membongkar kebusukan Bank Negara Indonesia (BNI). Lembaga yang selama ini mengklaim diri sebagai bank milik negara ternyata menunjukkan wajah aslinya pencuri uang rakyat yang bersembunyi di balik seragam korporasi dan jargon pelayanan publik.

‎BNI datang ke forum resmi bukan membawa solusi, tetapi membawa kebodohan. Mereka bicara panjang lebar tentang “restrukturisasi” dan “solusi”, tapi tidak satu pun dokumen administrasi yang bisa dibuktikan. Semua hanya karangan. Mereka menyebut telah memberi jalan keluar bagi nasabah, namun bukti tak ada. BNI sedang bermain sandiwara di depan rakyat dan wakil rakyat.

‎Lebih parah lagi, BNI mempermainkan harga rumah nasabah. Di telepon mereka bicara satu angka, di forum RDP mereka menyebut angka lain. Ini bukan hanya kebohongan ini penghinaan terhadap nasabah, penghinaan terhadap DPRD, dan penghinaan terhadap rakyat Gorontalo.

‎Ketika anggota DPRD dan mahasiswa meminta klarifikasi, para pejabat BNI terdiam. Mereka tak bisa menjawab. Semua pertanyaan dijawab dengan kebingungan dan alasan yang menggelikan. Beginikah kualitas lembaga keuangan negara yang mengelola triliunan rupiah uang rakyat? Kalau soal dokumen pelelangan rumah saja tak bisa mereka buktikan, bagaimana rakyat bisa percaya uangnya aman di tangan mereka?

‎BNI telah kehilangan moral, kehilangan kejujuran, dan kehilangan akal sehat.
‎Mereka menindas rakyat kecil dengan prosedur yang tidak jelas, merampas rumah tanpa dasar, dan berani menipu di depan lembaga resmi negara. Kalau bukan pencuri uang rakyat, apa lagi namanya?

‎Seorang anggota DPRD bahkan menegaskan di forum: kita bisa saja mengatakan agar jangan lagi meminjam di BNI. Jangan biarkan satu rupiah pun uang rakyat jatuh ke tangan lembaga yang bermain kotor seperti ini.

‎BNI mungkin besar secara nama, tapi hari ini terbukti mereka kecil dalam akal, kerdil dalam moral, dan bodoh dalam berpikir. Mereka pikir rakyat bisa dibungkam dengan formalitas, padahal rakyat sekarang sudah melek, sudah paham, dan tidak takut lagi.

‎BNI Gorontalo telah mempermalukan dirinya sendiri. Mereka bukan lagi bank milik rakyat, tapi lembaga pencuri yang hidup dari keringat rakyat. Dan rakyat Gorontalo hari ini sudah tahu siapa sebenarnya yang bersembunyi di balik nama besar itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button