Opini

Kader Luar Pimpin NasDem Bone Bolango, Strategi Berani atau Risiko Perubahan?

SENANDIKA.ID – Penggantian Ketua DPD NasDem Bone Bolango dengan kader dari luar kabupaten memang mengejutkan. Tetapi, apakah semua yang mengejutkan harus dipandang negatif? Justru, di sinilah letak kecerdasan strategi politik yang visioner.

Sebagian menganggap langkah ini sebagai bentuk kurangnya penghargaan terhadap kader lokal. Sebuah keputusan yang dianggap “turun dari langit”, tanpa dialog, tanpa keterlibatan.

Namun, apakah semua keputusan strategis harus selalu menunggu konsensus? Bukankah terkadang, langkah tegas perlu diambil justru karena ada stagnasi di tingkat bawah?

Mari kita jujur:

Apakah selama ini struktur DPD sudah cukup kuat untuk menghadapi tantangan politik 2024-2029? Jika jawabannya belum, maka wajar bila partai mengambil langkah perbaikan. Dan kadang, perbaikan tidak bisa datang dari dalam sistem yang sudah terlalu nyaman.

Kita sering bicara tentang perubahan. Tapi ketika perubahan datang, kenapa kita menolak? Apakah kita takut pada perubahan, atau takut kehilangan zona nyaman?

Bahwa keputusan ini memicu kegelisahan. Wajar. Ada rasa terancam, ada kekhawatiran kehilangan kendali, dan ada pertanyaan-pertanyaan yang menggantung:

Apakah kader luar benar-benar memahami dinamika lokal? Apakah ia punya sensitivitas terhadap kultur politik Bonebolango?

Mari lihat dari sisi lain:

Kehadiran kader luar justru bisa menjadi “tamparan baik” — pemicu untuk membangunkan struktur yang mulai lesu, menyatukan faksi-faksi internal, dan memperluas jejaring politik yang selama ini terlalu eksklusif.

Di sisi lain, partai juga punya PR besar: membangun kepercayaan. Toh, pemimpin boleh datang dari mana saja, tapi yang menggerakkan mesin partai tetap kader di lapangan.

Karena sebaik apapun strategi, jika komunikasi tidak dijaga, maka yang tumbuh bukan dukungan, tapi kecurigaan.

Jadi, langkah ini bisa adalah awal yang baik — atau justru memecah soliditas — tergantung bagaimana semua pihak merespons.

Apakah ini risiko? Jelas.
Tapi risiko yang dikalkulasi.
Dan kadang, politik butuh guncangan untuk kembali menemukan pijakan yang lebih kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button